Jakarta, 11 Desember 2019 - MyProtection News
Sahabat MyProtection, apakah Anda punya rencana mengunjungi Korea Selatan akhir tahun ini? Negara yang terkenal dengan K-Popnya ini memang punya segudang pesona. Mulai dari makanan, pusat perbelanjaan, hingga musim yang berbeda dengan Indonesia. Kabar baiknya, dilansir dari Klook.com (10/19), Pemerintah Korea memberlakukan program bebas biaya pembuatan visa Korea Selatan mulai dari 1 Oktober 2019 – 31 Desember 2019!
Menurut situs resmi Korea Visa Application Center (KVAC), pembebasan biaya pembuatan visa Korea Selatan ini berlaku untuk pengajuan Single Entry Visa C-3. Normalnya, pembuatan visa Korea Single Entry ini adalah $40 atau sekitar Rp 562.460 (per tanggal 4 Desember 2019). Jika ditambahkan dengan biaya administrasi pembuatan visa, total biaya yang harus Anda keluarkan sekitar Rp 758.460.
Hanya saja, kamu tetap akan dikenakan biaya administrasi pengurusan visa sebesar Rp 196.000/orang. Jika dihitung-hitung, maka Anda bisa menghemat banyak dengan mengikuti program dari Pemerintah Korea ini.
Hal yang Harus Disiapkan Untuk Mengajukan Visa Korea
Jika Anda berencana membuat visa Korea Selatan, kini Anda bisa mengurusnya di kantor KVAC di Lantai 5 Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan. Jadi, Anda tidak perlu ke Kedutaan Besar Korea Selatan lagi.
Dokumen wajib yang harus Anda siapkan adalah sebagai berikut:
Selain itu, Anda juga harus membawa dua buah dokumen keuangan dari pilihan di bawah ini:
Terakhir, jangan lupa untuk melengkapi diri Anda dengan asuransi perjalanan seperti MyTravel Protection – Asia Specialist untuk melindungi diri Anda dari kejadian tak menyenangkan saat bepergian ke luar negeri. Asuransi perjalanan MyTravel Protection berkisar mulai Rp 53.557* dengan berbagai manfaat asuransi seperti rawat inap jalan sebesar US$ 25.000, biaya pembatalan perjalanan S1.500, hingga proteksi untuk evakuasi darurat & repatriasi.
Selamat berlibur dengan aman!
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 18 Desember 2019 - MyProtection News
Apakah Anda memiliki teman atau keluarga yang mendadak marah-marah tanpa sebab yang jelas? Atau bahkan Anda sendiri merasa sering marah dan kesal tanpa alasan. Berbeda dengan beberapa penyakit fisik yang mungkin gejalanya bisa dideteksi (dan tentunya bisa dicover oleh asuransi kesehatan Perlindungan Kesehatan Prima). Penyebab marah-marah ternyata bisa disebabkan beberapa kondisi fisik dan psikologis. Simak ulasannya dari MyProtection berikut ini!
Dikutip dari HelloSehat.com, menurut Julie de Azevedo Hanks, Ph.D, LCSW, psikolog konseling keluarga, kurang tidur dapat mempengaruhi emosi seseorang. Saat Anda kelelahan karena kurang tidur, kinerja otak pun ikut menurun. Akhirnya anda jadi kurang fokus, mudah teralihkan, hingga mudah meledak. Bayangkan jika Anda sudah merasa lelah dan stress akibat deadline kerja mepet, rasanya kesalahan kecil bisa membuat anda merasa sangat kesal.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk istirahat cukup dan coba melakukan stretching ringan untuk membuat tubuh serta emosi kembali relaks!
Tanpa disadari, terkadang emosi yang meledak bisa disebabkan oleh penyakit tertentu. Contohnya hipertiroidisme yang sering diidap oleh wanita. Penyakit satu ini berkaitan erat dengan metabolism tubuh. Jika kadar hormone tiroid dalam tubuh berlebihan, maka bisa membuat anda merasa gelisah dan mudah marah.
Penyakit lain seperti kolestrol dan diabetes juga bisa mempengaruhi suasana hati Anda. Obat statin yang biasa digunakan untuk mengontrol kolestrol dapat mengurangi kadar hormone serotonin dalam tubuh. Sedangkan hormone serotonin sendiri bertugas untuk membuat Anda merasa senang. Jadi, ketika level hormone serotonin Anda rendah, bisa jadi anda merasa lebih murung dari biasanya.
Depresi juga bisa membuat emosi Anda meluap-luap. Hanks mengatakan bahwa seseorang yang suka marah tanpa alasan jelas mungkin mengidap depresi. Tidak jarang orang tidak menyadari bahwa dirinya menderita depresi. Terlebih lagi, sebagian orang juga tidak familiar dengan gejala awal depresi.
Gejala depresi bisa meliputi rasa putus asa, emosi yang tidak stabil atau mudah meledak, hingga mendorong orang melakukan hal-hal beresiko. Karenanya, pastikan Anda mengenali kesehatan mental Anda. Apakah rasa amarah ini disebabkan penyakit fisik atau gangguan psikologis. Depresi dapat diatasi jika diberikan penanganan tepat sesegera mungkin. Semangat!
Borderline personality disorder atau gangguang kepribadian ambang adalah keadaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati dan Citra diri secara dratis dan impulsive. Penderita BPD memiliki pola piker dan cara pandang yang sedikit berbeda dengan orang pada umumnya. Terkadang BPD membuat penderitanya sulit menjalin hubungan sehat dengan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu gejala BPD adalah perubahan suasana hati yang tidak stabil. Dalam waktu tertentu penderita BPD mungkin merasa kosong dan hampa. Namun pada waktu yang berbeda ia bisa merasakan amarah yang kuat. Jika kamu merasakan gejala BPD, sebaiknya segera berkonsultasi dengan pihak yang tepat.
Para wanita pasti familiar dengan istilah yang satu ini. PMS atau pre-menstrual syndrome. Menjelang waktunya Anda kedatangan tamu bulanan, mungkin Anda merasa mudah lapar, emosional dan lebih mudah marah. Namun, sebagian wanita mengalami gejala depresi saat PMS yang lebih parah dari biasanya. Gejala ini disebut dengan Pre-menstrual Dysphoric Disorder. Seorang wanita yang mengalami PMDD mungkin akan merasakan kegelisahan, depresi akut, dan luapan emosi kira-kira 5 – 11 hari sebelum menstruasi terjadi.
Jangan lupa untuk selalu mengecek kembali keadaaan emosi Anda. Emosi negatif yang berlebihan bisa membuat tubuh ikut sakit.
Salam,
Sahabat MyProtection
Baca juga: Fitur baru asuransi kesehatan MyProtection, konsultasi dokter dari HPmu!